- Back to Home »
- Information »
- God Partikel : Partikel Tuhan
Posted by : Unknown
Kamis, 13 September 2012
Partikel Tuhan ‘God Particle’ Ditemukan, CERN Mengumumkan
Luar biasa. Fisikawan yang bekerja di mesin LHC (Large Hadron Collider) milik CERN telah menemukan partikel Tuhan atau God particle - partikel baru yang selama ini dicari yang dikenal sebagai Higgs boson - partikel sub-atom. Partikel yang selama ini dicari dan merupakan kunci untuk memahami penyebab partikel dasar memiliki massa dan keberadaan keanekaragaman dan kehidupan di alam semesta.
“Kami benar-benar telah menemukan partikel yang sama dengan partikel Higgs,” John Womersley, kepala badan riset publik Inggris, mengumumkan pada wartawan dan Ilmuwan di London hari Rabu dini hari.
“Temuan ini menandai terobosan penting dalam memahami hukum dasar yang mengatur alam semesta.”
“Ini temuan awal, namun kami yakin temuan ini sangat-sangat bisa dipertanggungjawabkan dan benar!”
Peter Higgs, 83 tahun, seorang fisikawan Inggris yang mengemukakan tentang teori Higgs boson, atau partikel sub-atom Higgs - pada tahun 1960-an, juga hadir di pusat CERN untuk menyambut berita tersebut.
Tampak terharu, matanya berkaca-kaca, dan dia menyatakan pada para peserta symposium: “Luar biasa bahwa temuan ini terjadi pada masa saya masih hidup.”
“Saya tidak pernah beharap ini terjadi dalam masa hidup saya, dan saya akan merayakan dengan membuka sampanye!” kata Peter Higgs.
TEORI ALAM SEMESTA
Teori Higgs menjelaskan bagaimana partikel-partikel saling menyatukan diri untuk membentuk bintang, planet dan kehidupan itu sendiri.
Partikel ini adalah bagian terakhir yang belum terpecahkan dari Standard Model yang menjelaskan unsur dasar alam semesta. Model ini bagi fisikawan adalah seperti teori evolusi bagi para ahli biologi.
Apa yang ilmuwan belum ketahui dari penemuan terakhir ini adalah apakah partikel yang ditemukan ini adalah benar-benar Higgs boson sebagaimana dijelaskan dalam Standard Model. Bisa jadi temuan ini juga varian dari keseluruhan teori Higgs atau sama sekali partikel sub-atom baru yang bisa memaksa memikirkan ulang struktur dasar benda atau materi/matter.
Kedua kemungkinan itu, dalam ilmu sains, sangat menarik.
Peter Knight dari Institut Fisika Inggris berbicara pada Reuters,”Kita masih banyak tidak mengerti tentang partikel ini - ini baru permulaan suatu perjalanan baru. Kita telah menutup satu bab dan membuka bab baru.”
“Saya pikir kami telah mendapatkannya,” kata Rolf Heuer, direktur jenderal CERN, dalam suatu wawancara di luar kota Jenewa. Kata-katanya memberikan tanda apa yang menjadi akhir dari pencarian paling panjang, dan paling mahal dalam sejarah sains dalam upaya pencarian, jika para ilmuwan beruntung, akan membawa kita pada pemahaman baru tentang bagaimana awal mula alam semesta.
Dr. Heuer dan rekan-rekan sesame fisikawan menuturkan bahwa terlalu dini untuk mengetahui apakah partikel baru itu, yang memiliki bobot 125 milyar volt electron, salah satu partikel sub-atom paling berat, cocok dengan gambaran paling sederhana yang diberikan oleh Standard Model, teori yang telah mempengaruhi fisikawan selama setengah abad, atau apakah partikel itu sebagai partikel tunggal atau justru partikel pertama dari banyak lainnya. Jika kemungkian yang terakhir yang terjadi justru akan semakin menarik bagi para fisikawan karena dapat membuka jalan bagi pendapat-pendapat yang lebih dalam, melebihi Standard Model, tentang hakikat suatu realitas.
Joe Incadela, dari Universitas California, Santa Barbara, dan juru bicara untuk satu dari dua kelompok yang melaporkan data, hari ini menyatakan penemuan ini, “sangat-sangat penting. Sesuatu yang pada akhirnya menjadi salah satu penelitian terbesar atas fenomena di bidang fisika dalam kurun waktu 30 atau 40 tahun terakhir, sama dengan penemuan quarks, sebagai contoh.”
Para fisikawan, di Pusat Fisika Aspen, Colorado berkumpul untuk memperingati ulang tahun ke-50 institusinya, dengan berbinar menonton rekan-rekannya membacakan hasil obseervasi dari CERN. Pemandangan yang sama terjadi di Melboourne Australia, di mana para fisikawan mengadakan konferensi besar, sampai Los Angelos dan Chicago dan Princeton, New York, London dan banyak lagi, dan di mana-mana menyaksikan manusia yang memiliki keingintahuan luar biasa tinggi telah memberikan hidupnya untuk mencari asal mereka di alam semesta yang gelap gulita.
Sumber: Aljazeera.com, Reuters, Slate.com