Posted by : Unknown Jumat, 28 Oktober 2011


I.                   Tujuan
1.      Mengenal berbagai protista

II.               Alat dan Bahan
1.     Botol
2.     Pipet tetes
3.     Mikroskop
4.     Kaca benda
5.     Kaca penutup
6.     Air kolam (ambil bagian permukaan, tengah, dan bagian dasar kolam)

III.           Dasar Teori
Protista merupakan sekelompok mahluk hidup heterogen, terdiri dari eukariota yang tidak termasuk hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik.
Protozoa adalah protista yang mirip dengan hewan. Protozoa hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya, protozoa dikelompokkan menjadi:
·         Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Euglena
·         Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
·         Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium
·         Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Toxoplasma
Algae adalah protista yang mirip dengan tumbuhan. Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.
·         Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta). Contoh: Ulva
·         Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
·         Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta, sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista yang mirip dengan jamur. Beragam organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir, jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki dinding sel).

IV.             Cara Kerja
1.      Ambil air kolam, air sawah, air sungai, air got, masukkan kedalam botol.
2.      Ambillah sedikit air didalam botol tersebut dengan menggunakan pipet dan teteskan satu tetes pada tengah-tengah kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup.
3.      Letakkan kaca benda (preparat) tersebut diatas meja benda pada mikroskop.
4.      Mula-mula gunakan pembesaran lemah, kemudian pembesaran kuat.
5.      Periksalah protista yang tampak, sesuaikan dengan gambar atau literature pada buku referensi.
6.      Apabila belum berhasil menemukan protista, cucilah kaca benda dan kaca penutup, kemudian ulangi cara kerja no 2 sampai no 5.
7.      Gambarlah jenis-jenis protista yang berhasil anda amati. Lengkap dengan keterangan namanya, bentuknya dan cara bergeraknya.

V.                Tabel Pengamatan
No
Jenis air
Gambar
Bergerak/diam
Takson
Ciri-ciri lain
1
Air kolam
Euglena.jpg
Bergerak berputar-putar
Euglena
Berwarna sedikit hijau kebeningan

VI.             Pertanyaan
1.      Mengapa air jernih lebih sedikit mengandung protista dibandingkan air yang lebih kotor seperti air sawah, air sungai dan lain-lain?
2.      Adakah hubungan antara air yang kotor dengan jumlah protista? Jelaskan!
3.      Filum manakah yang paling banyak ditemukan?
4.      Apakah ada perbedaan cara bergerak dari macam protista yang diamati?

VII.          Jawaban
1.      Air jernih lebih sedikit mengandung protista daripada air yang lebih kotor seperti air sawah, air sungai dan lain-lain. Karena kondisi air jernih tidak memungkinkan protista untuk hidup. Sebab pada air jernih keadaan airnya bersih sehingga sedikit terdapat makanan untuk protista seperti jasad renik dll, sehingga kehidupan protista kurang didukung oleh lingkungannya.
2.      Air kotor ada hubungannya dengan jumlah protista. Karena air yang kotor merupakan tempat hidup yang ideal bagi protista. Sebab disana banyak terdapat makanan untuk protista seperti jasad renik dll. Pada air kotor protista dapat hidup dengan aman karena jarang ada yang mengganggu.
3.      Filum yang paling banyak ditemukan ialah filum flagellata (Mestigophora). Karena itu satu-satunya filum yang kami temukan.
4.      Untuk protista yang kami amati tidak ada perbedaan cara bergerak karena semuanya satu jenis yaitu Euglena. Cara bergeraknya semua berputar-putar kesana-kemari.

VIII.       Simpulan
Jadi dari penelitian yang sudah kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa habitat air yang cocok untuk protista ialah air yang kotor seperti air kolam, sawah, selokan dan lain-lain. Karena apabila di air yang kotor, jumlah protistanya lebih banyak daripada di air yang jernih atau bersih karena pengaruh factor kesesuaian lingkungan.

Semoga postingan sy ini membantu kalian and jgn lupa comment....!!!!

{ 5 komentar... read them below or Comment }

  1. thank sob,,, membantu loe!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Contoh Laporan Pengamatan Protista >>>>> Download Now

      >>>>> Download Full

      Contoh Laporan Pengamatan Protista >>>>> Download LINK

      >>>>> Download Now

      Contoh Laporan Pengamatan Protista >>>>> Download Full

      >>>>> Download LINK G9

      Hapus
  2. makasih ya bang, bantu banget ada lks mirip banget ama punya abang

    BalasHapus
  3. ada pertanyaan nih, kenapa harus pake air jerami, air sawah, air sungai ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, karena air tsb. berada di lingkungan yang menurut saya identik dengan kuman/bakteri yan mungkin adterdapat protista disana...

      Hapus

Please leave your comment here...

Popular Post

- Copyright © Oktalavida's Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -