Archive for Oktober 2011
Soal Try Out UN SMP+Kunci Jawaban
Hoo How,,, masih bingung ato pusing nyari soal-soal latihan UN. skrg sy kasi kumpulan soal lengkap+kunci jawaban. Sdikit info bagi tmen" SMP yg pngen banyak latihan soal UN bisa kunjungi InVir,com (sorry klo linknya salah) karena disana kalian dpt try out + periksa hasil langsung( Try Out Online. Karena sy dlu Prnah mrasakan hal yg sma sprti klian mka silakan download link dbawah ini and slmat menjawab soal....durusang!!!!!
Download-Soal Try Out Lengkap
Download-Kunci jawaban Try Out
Udah diklik,,??? klo udah jangan lupa coment, Tolonglah beriakan sya setitik coment udah 1 bulan gak dpt diComent!!!^-)
Download-Soal Try Out Lengkap
Download-Kunci jawaban Try Out
Udah diklik,,??? klo udah jangan lupa coment, Tolonglah beriakan sya setitik coment udah 1 bulan gak dpt diComent!!!^-)
Dahulu Tapi Kini
DAHULU TAPI KINI
Kau bilang kami pengecut
Itu tak membuat kami terlarut
Janji kami tak seringan itu kau cabut
Karena sudah tertanam kokoh didasar laut
Persaudaraan kami tak mudah kau renggut
Karena kami tak suka berebut
Apalagi berebut sehelai rambut
Yang selalu membuat manuasia tertentu ribut
Akibat tertancap pikiran kabut
Akan sehelai rambut tersebut
Matipun kami tak takut
Sebab hidup dan mati saling terpaut
Tetapi ketika pikiranmu kabut
Itulah benih terciptannya maut
Bagiku, bagimu dan baginya
Jadi sesungguhnya apa maksudmu itu?
Tak ingatkah tempo dulu
Kau dan kami adalah kami
Lantas kau tak sadari itu lagi
Kini tibalah maut menjemput
Buah karya : Saplak
Otonan di Bali
OTONAN
B A B I
PENDAHULUAN.
Manusia yang beragama Hindu khususnya yang berasal dari keyakinan di Pulau Bali yang mana setiap perubahan hidupnya dalam dirinya dibuatkanlah upacara dengan upakara-upakara sesuai dengan tahapan hidupnya seperti : Bayi dalam kandungan,bayi baru lahir, bayi kepus puser, bayi yang berumur 12 hari yang disebut upacara lepas hawon, upacara tutug kambuhan,upacara tiga bulan atau disebut nyambutin, bayi yang berumur 210 hari disebut upacara oton, bayi tumbuh gigi dibuat upacara ngepugin, upacara makupak, upacara ngraja, upacara metatah,upacara mawinten, upacara pawiwahan
Melihat dari upacara-upacara tersebut diatas proses satu putaran hidup menjadi manusia banyak sekali dibuatkan upacara Manusa Yadnya. Yang pada pokoknya jenis upacara Manusa Yadnya debedakan menjadi dua bagian acara yaitu :
a. upacara praenatal (sebelum lahir),
b. upacara post natal (setelah lahir).
Dari sekian macam jenis upacara manusa Yadnya akan dibahas salah satu yaitu “Otonan” dengan pembahasan :
1. Tujuan upacara Otonan.
2. Upakara-upakara yang digunakan pada saat Maotonan.
3. Proses pelaksanaan upacara.
Dari pokok bahasan tersebut di atas akan dicoba diuraikan daftar pustaka pula berdasarkan pengamatan tradisional di Bali. Yang berdasarkan budaya Bali.
B A B. II
PEMBAHASAN
1. Tujuan Upacara Otonan.
Setelah anak berumur 210 hari atau enam bulan, dibuat upacara satu oton sering juga disebut weton. Kata ini berasal dari kata “Wetuan”, yang mana wetu berarti lahir kata wetu ditambah an menjadi wetuan (weton) artinya kelahiran sering juga disebut wedalan. Kata wedalan berasal dari kata wedal yang berarti lahir. Kata ini sama artinya dengan medal.
Tujuan upacara oton ini adalah untuk memperingati hari kelahiran seseorang atau sesuatu. Dasar untuk menentukan hari lahir ini adalah pertemuan saptawara dengan pancawara, dan wuku. Misalnya Hari Buda Kliwon Sinta, kemudian lagi enambulannya (210 hari jumpa lagi dengan hari yang sama, maka desebut satu oton sebagai hari lahir seseorang. Jadi itulah yang dipakai pedoman dalam memperingati otonan seseorang Bagi umat Hindu, akan sangat baik bila otonan ini dirayakan berkelanjutan bahkan sampai akhir ayat.
Juga tujuan dari upacara ini adalah untuk memohon perlindungan, keselamatan dan pensucian dari Hyuang Widhi Wasa dengan berbagai manifestasi-Nya. Upacara ini sekaligus merupakan acara inisiasi, oleh karena acara ini diikuti dengan acara turun ketanah.
2. Upakara-upakara yang digunakan pada saat Maotonan
2.1. Tingkat Bebangkit ditambah Pengempugan terbagi atas beberapa bagian upakara yaitu :
a. Banten ayaban tingkat Bebangkit.
b. Banten di Surya.
c. Banten turun tanah berisi geti-geti.
d. Banten Megunting.
e. Banten Ari-ari
f. Banten pada Kumara.
2.2. Satu soroh ayaban Bebangkit
a. Dua soroh suci
b. Dua soroh tempeh masrobong
3. Proses Pelaksanaan upacara.
a. Banten Panglukatan
Ida Pedanda melakukan pemujaan, dan nglukat upakara dan yang diupacarai ( yang di oton ).
b.Nyambutin
Anak yang di oton ditutup oleh “Keranjang” sangkar Ayam yang didalamnya ada tempayan yang berisi air, berisi belut, udang, (suluruh ikan yang didapat pada isi sungai), juga tempayan yang berisi air tersebut diisi bermacam-mcam perhiasan seperti gelang, cincin, kalong, Batu gulitan, perak, uang kepeng dua ratus (satak) anak yang di otoni “diabin” dipangku oleh seorang anak yang belum ketus giginya, dan apabila yang diotoni (diupacarai) laki-laki hendaknya yang memangku lanak laki-laki. Dan apabila yang diupacarai perempuan dipangku oleh seorang anak perempuan, juga anak perempuan yang memangku itu belum ketus giginya. Anak yang diupacarai maoton mengambil ikan yang ada pada tempayan tersebut, pula perhiasan yang ada pada tempayan. Dan pada rangkaian upacara otonan dilengkapi dengan ayam patuun dan “Nyuh pakekeh” (Tanem tuwuh), apabila yang dioton laki-laki hendaknya ayam yang dipergunakan ayam pejantan dan ayam itu tidak boleh dipotong. Apabila yang dioton perempuan ayamnya juga betina juga tidak boleh dipotong, dan apabila sudah bertelur dan mempunyai anak telur dan anaknya baru bisa dipotong atau dipergunakan sebagai penyerta upacara. Terhadap “nyuh pakekeh” itu dipergunakan untuk pijer ditanam (tanem tuwuh), biar sampai besar), harapan sampai berbuah.
Setelah upacara penyambutan ditutup “ditangkeb dengan guwungan” dilanjutkan dengan pemotongan rambut oleh Ida Pendanda. Setelah selesai baru dilakukan persembahyangan dengan urutan :
4. Muspa puyung
5. Muspa ngangge Sekar keahadapan Hyang Siwa Raditya.
6. Kepada Kakawitan (sanggar rong tiga).
7. Muspa Ngangge kwangen ditujukan kepada Sanghyang Ibu pertiwi, nunas waranugrahan Ida.
8. Muspa puyung.
Setelah rangkain upacara pemuspaan dilanjutkan dengan metirta yang
diperciki oleh Ida Pendanda yang muput proses upacara otonan.
B A B. III
PENUTUP.
1. Kesipulan.
Dari uraian tersebut diatas upacara otonan menurut kepercayaan Agana Hindu di Bali khususnya adalah sangat penting mengapa karena Tujuan upacara oton ini adalah untuk memperingati hari kelahiran seseorang atau sesuatu. Dasar untuk menentukan hari lahir ini adalah pertemuan saptawara dengan pancawara, dan wuku. Misalnya Hari Buda Kliwon Sinta, kemudian lagi enambulannya (210 hari jumpa lagi dengan hari yang sama, maka desebut satu oton sebagai hari lahir seseorang. Jadi itulah yang dipakai pedoman dalam memperingati otonan seseorang Bagi umat Hindu, akan sangat baik bila otonan ini dirayakan berkelanjutan bahkan sampai akhir ayat.
Juga tujuan dari upacara ini adalah untuk memohon perlindungan, keselamatan dan pensucian dari Hyuang Widhi Wasa dengan berbagai manifestasi-Nya. Upacara ini sekaligus merupakan acara inisiasi, oleh karena acara ini diikuti dengan acara turun ketanah.
2. Saran-saran.
a. Dikarnakan pelaksanaan upacara otonan diberbagai desa dan Kabupaten sangat tergantung dari Desa, Kala , dan Patra perbedaan pelaksanaan dan upakara yang dipergunakan jangan diperdebatkan sampai menimbulkan percekcokan.
b. Kritik dan masukan yang didasari dengan ketulusan dan kejernihan pemikiran demi kesempurnaan tulisan ini guna untuk kepentingan Umat Hindu sangat diharpkan
Tingkatan Pengleakan
TINGKATAN PANGLEAKAN YANG TERTINGGI SESUAI DENGAN
LONTAR AJI RIMRI,
- Ni calon Arang menyembah kepada Mpu Bradah
- Mpu Bradah menyempah kepada Surya Gading
- ………………………………………. Brahma Kaya
- ………………………………………. Wangkas gading api
- ………………………………………. Ratna pajajaran
- ………………………………………. Iswer mas
- ……………………………………….. I Bali Godawa
- ……………………………………….. Surya Mas
Sampai disini tingkat pangleakan tingkat tinggi, pada dasarnya semua pangleakan menyembah pada Sanghyang Aji rimrim
Tingkat leak yang mampu berubah wujud :
Tingkat :
- Berubah menjadi sosok Kera aneh dengan ekor panjang berwarna agak kehitam-hitaman/
- Menjadi seekor kambing
- Bangkal ( Babi Besar ). Dan anak-anaknya
- Ular kecil maupun besar, sepeda motor atau mobil.
- Gegendu, Sapi, Kerbau, Kuda
- Bade, Ayam putih.
- Pudak setegal (Berubah cantik)
- Waringin sungsang ( beringin terbalik)
Nilai Pendidikan Kitab Suci Ramayana
NILAI-NILAI PENDIDIKAN
DALAM
KITAB SUCI RAMAYANA
Cerita Ramayana dalam sari patinya mengandung nilai-nilai pendidikan tentang moral dan etika yang mengacu nilai-nilai agama atau nilai tentang kebenaran agama yang hakiki yang artinya mengandung nilai-nilai kebenaran yang bersifat kekal dan abadi. Dan cerita Ramayana dapat dibedakan menjadi 7 bagian yang disebut Sapta Kanda, dan untuk jelasnya cerita Ramayana itu sendiri dan bagian-bagiannya saya tulis secara mendetail:
A. Ramayana
Ramayana adalah sebuah epos yang menceritakan riwayat perjalanan Rama dalam hidupnya di dunia ini. Rama adalah tokoh utama dalam epos Ramayana yang disebutkan sebagai awatara Visnu. Kitab Purana menyebutkan ada sepuluh awatara Visnu, satu diantaranya adalah Rama.
Kitab Ramayana adalah hasil karya besar dari Maharsi Valmiki. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa Ramayana tersusun atas 24.000 stansa yang dibagi atas 7 bagian yang setiap bagiannya disebut kanda. Ketujuh dari kanda Ramayana itu merupakan suatu cerita yang menarik dan mengasikkan, karena ceritanya disusun dengan sangat sistematis yang isinya mengandung arti yang sangat dalam.
Karena cerita yang dikandung oleh kitab Ramayana itu sangat mempesona dengan penuh idealisme pendidikan moral, kewiraan serta disampaikan dalam gaya bahasa yang baik, menyebabkan epos ini sangat digemari diseluruh dunia. Pengaruhnya yang sangat besar dirasakan diseluruh Asia dan ceritanya dipahatkan sebagai hiasan candi-candi atau tempat-tempat persembahyangan umat Hindu. Demikian pula nama-nama kota yang terdapat di dalamnya banyak ditiru sebagai sumber inspirasi. Dengan demikian Ramayana menjadi sebuah Adikavya dan Maharsi Valmiki diberi gelar sebagai Adikavi.
Keahlian Valmiki dalam kemampuannya memahami perasaan manusia secara mendalam, menyebabkan kitab Ramayana dengan mudah dapat menguasai emosi masyarakat dan sebagai apresiasi dari kata-kata tulis baru yang mengambil tema dari Ramayana. Di Indonesia misalnya gubahan yang dijumpai adalah Ramayana kekawin yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno.
Sampai saat ini kekawi Ramayana oleh para peneliti dinyatakan sebagai karya sastra tertua di Indonesia. Kekawin ini adalah kekawin yang paling besar dan paling panjang dalam kesusastraan Jawa Kuno.
Sumber asli dalam kekawin Ramayana itu adalah kitab Ravana vadha karangan Bhatti 9 kitab ini sering juga disebut Bhattkavya ). Secara tradisi kekawin Ramayan dikarang oleh Empu Yogisvara. Kitab-kitab gubahan Ramayana sesungguhnya sangat banyak kita jumpai di India ataupun di luar India, tetapi semua kitab gubahan tersebut pada hakekatnya mengambil materi langsung maupun tidak langsung dari Ramayana karya Valmiki.
Adapun isi singkat dari tiap-tiap kanda dari kitab Ramayana dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bala Kanda
Di negeri Kosala dengan ibukotanya Ayodhya yang diperintah oleh raja Dasarata. Ia memiliki tiga orang istri, Kausalya yang berputra Rama sebagai anak tertua, Kaikeyi yang berputra Bharata dan Sumitra yanmg berputra Laksmana dan Satrughna. Dalam swayenbara di Wideha, Rama berhasil memperoleh Sita putri raja Janaka sebagai istrinya.
2. Ayodhya Kanda
Dasaratha merasa sudah tua, maka ia hendak menyerahkan mahkotanya kepada Rama. Datanglah Kaikeyi yang memperingatkan bahwa ia masih berhak atas dua permintaan yang mesti dikabulkan oleh raja. Maka permintaan Kaikeyi yang pertama ialah supaya bukan Rama melainkan Bharatalah yang menjadi raja menggantikan Dasaratha. Permintaan kedua ialah supaya Rama dibuang ke hutan selama 14 tahun.
Demikianlah Rama, Laksmana dan Sita istrinya meninggalkan Ayodhya. Tak lama kemudian Dasaratha meninggal dan Bharata menolak untuk dinobatkan menjadi raja. Ia pergi ke hutan mencari Rama. Bagaimana pun ia membujuk kakaknya, Rama tetap pendiriannya untuk mengenbara terus sampai 14 tahun. Pulanglah Bharata ke Ayodhya dengan membawa terompah Rama. Terompah inilah yang ia letakkan di atas singgasana, sebagai lambang bagi Rama yang seharusnya menjadi raja yang sah. Ia sendiri memerintah atas nama Rama.
3. Aranyaka Kanda
Di dalam hutan Rama berkali-kali membantu para pertapa yang tidak habis-habisnya diganggu oleh raksasa.
Suatu ketika ia berjumpa dengan raksasa perempuan Surpanaka namanya, ia jatuh cinta padanya. Oleh Laksmana raksasa ini dipotong telinga dan hidungnya. Kemudian ia melaporkan peristiwa ini kepada kakaknya Ravana. Ravana pergi ketempat Rama, dengan maksud menculik Sita sebagai pembalasan terhadap penghinaan adiknya.
4. Kiskindha Kanda
Rama berjumpa dengan Sugriva, seorang raja kera yang kerajaan serta istrinya direbut oleh saudaranya sendiri yang bernama Walin. Rama bersekutu dengan Sugriwa untuk memperoleh kerajaan dan istrinya dan sebaliknya Sugriwa akan membantu Rama untuk mendapatkan Sita dari negeri Alengka.
5. Sundara Kanda
Hanuman, kera kepercayaan Sugriwa, mendaki gunung Mahendra untuk melompat ke negeri Alengka. Akhirnya ia dapat pula menemukan Sita. Kepada Sita dijelaskan bahwa tak lama lagi Rama akan datang menjemput.
Hanuman ditahan oleh tentara Lengka. Ia diikat erat-erat dan kemudian dibakar. Ia meloncat ke atas rumah dengan ekornya yang menyala menimbulkan kebakaran di kota Lengka.
6. Yudha Kanda
Dengan bantuan Dewa Laut tentara kera berhasi membuat jembatan ke Lengka. Setelah itru terjadilah pertempuran yang hebat, yang diakhiri dengan kemenangan di pihak Rama dan Ravana terbunuh dalam peperangan. Setelah peperangan selesai Vibhisana adik Ravana yang memihak rama diangkat menjadi raja di negeri Lengka serta bertemu kembali dengan Rama.
Diiringi oleh tentara kera Rama beserta istri dan adiknya kembali ke Ayodhya. Mereka disambut oleh Bharata yang segera menyerahkan tahta kerajaan kepada Rama.
7. Uttara Kanda
Dalam bagian ini diceritakan bahwa kepada Rama terdengar desas-desus bahwa rakyat menyangsikan kesucian Sita. Maka untuk memberi contoh yang sempurna kepada rakyat diusirlah Sita dari istana.
Tibalah Sita di pertapaan Valmiki, yang kemudian mengubah riwayat Sita itu wiracarita Ramayana. Dipertapaan itu Sita melahirkan dua anak laki-laki kembar, Kusa dan Lva. Kedua anak ini dibesarkan oleh Valmiki.
Waktu Rama mengadakan Aswamedha, Kusa dan Lava hadir di istana sebagai pembawa nyanyi-nyanyian Ramayan yang digubah oleh Valmiki. Segeralah Rama mengetahui, bahwa kedua anak laki-laki itu adalah anaknya sendiri. Mka dipanggilah Valmiki untuk mengantarkankembali Sita ke istana.