- Back to Home »
- Agama Hindu »
- Kecerdasan Spiritual
Posted by : Unknown
Sabtu, 10 September 2011
Beberapa pengertian spiritual dapat
dijelaskan sebagai berikut : Spiritual dapat diartikan suatu hubungan antara
Spirit Tuhan dengan spirit pribadi (individu). Pribadi dikatakan spiritual
karena merupakan bagian dari spirit Tuhan, atau dikatakan spirit suci
bersemayam didalam hatinya. Kedua makna spirit tersebut bermakna religius.
Spirit
sering digunakan untuk menjelaskan orang yang sangat religius atau orang yang
sibuk bersembahyang kepada Tuhan. Pribadi yang spiritual adalah orang yang segala
tindakannya dipersembahkan kepada Tuhan,
cinta kepada Tuhan, selalu berfikir tentang Tuhan, menaruh Tuhan yang pertama
atau orang berusaha berbuat untuk Tuhan sesuai keinginan Tuhan , semua
aktifitas hidupnya berpusat pada Tuhan. Pada hakekatnya makna spiritual adalah
suatu kesadaran terhadap diri sendiri, lingkungan, makna dan tujuan hidup,
serta kesadaran terhadap kemahakuasaan Tuhan . Melalui kesadaran diperoleh
tingkat kesempurnaan hidup, harmonis, damai, bahagia.
Pandangan
Agama Hindu menyikapi kecerdasan emosional dan spiritual dituangkan dalam veda,
sehingga tercipta kesempurnaan hidup dan tercapainya suatu kebahagiaan, baik
dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang akan datang. Upaya untuk
mencapai kebahagiaan yang abadi dilakukan melalui jalan dharma.
Pratena diksam apnoti
Diksaya apnoti daksinam
Daksina sraddham apnoti
Sraddhaya satyam apyate
Yajurveda
XIX.30
Artinya :
Melalui pengabdian kita
memperoleh kesucian
Dengan kesucian kita mendapatkan
kemuliaan
Dengan kemuliaan kita mendapat
kehormatan
Dan dengan kehormatan kita
memperoleh kebenaran
Lebih
jauh dijelaskan bahwa sila sebagai bagian penting dari dharma, karena melalui
pelaksanaan sila akan dapat mencapai jagadhita dan moksa. Adapun konsep sila
ada pada ajaran Panca Yamabrata, Catur Paramitha, Tri Kaya Parisudha.
Tri
Hita Karana mengajarkan tentang keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan alam. Tri Hita Karana
dalam tataran pelaksanaan berlandaskan ajaran sila.
Lebih
jauh dijelaskan bahwa sila sebagai bagian yang penting dari dharma. Karena
melalui pelaksanaan sila akan dapat mencapai jagadhita dan moksa. Komponen sila
adalah Panca Yamabrata berarti lima
pengendalian diri terdiri dari : 1) Ahimsa berarti tidak melakukan kekerasan.
2) Brahmacari berarti kuat mengendalikan panca indria. 3) Satya berarti jujur,
lurus hati. 4) Asteya berati tidak merampok, tidak mencuri, tidak korupsi. 5)
Aparigraha berarti tidak rakus atau tidak menerima suap. Catur Paramitha berarti
empat kebajikan yang luhur, terdiri dari : 1) Maitri berarti cinta kasih dan
ramah terhadap semua mahluk. 2) Karuna berarti prihatin da kasih sayang pada
mahluk papa, melarat dan tertindas. 3) Upeksa berarti mengampuni. 4 Mudita)
berarti simpati terhadap yang berbahagia, bebas dari rasa dengki, dan irihati.
Tri Kaya Parisudha berarti tiga perbuatan yang disucikan, terdiri dari: 1) Kayika
berarti perbuatan yang berlandaskan kebajikan. 2) Wacika berarti perkataan yang
benar, jujur dan bertanggyung jawab. 3) Manacika berarti berfikir yang jernih,
rasional dan benar.
Jika
dikaitkan dengan ajaran Tri Hita Karana yang mengajarkan tentang keharmonisan
manusia pada tiga aspek yang menunjang kehidupannya maka ajaran sila sebagai
landasan ajarannya akan menjadikan manusia mencapai santhi. Kedamaian hidup dihati.
Damai didunia ini. Damai dialam sana
setelah mati.
Prilaku
spiritual berarti suatu kemampuan untuk mencapai dan memberi suatu makna
kehidupan,yang ditandai suatu keharmonisan hubungan antara manusia dengan
manusia, hubungan manusia dengan lingkungan, dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Keharmonisan
hubungan antara manusia dengan Tuhan hendaknya dilandasi oleh sradha (keyakinan
atau kepercayaan) dan bhakti. Keyakinan dalam agama Hindu dikenal dengan Panca
Sradha, yang terdiri dari lima
hal yaitu 1). Brahman yaitu percaya dengan adanya Tuhan. 2) Atman yaitu percaya
dengan adanya atma. 3. Karmaphala yaitu percaya dengan adanya hasil perbuatan.
4.Samsara/Pubarbhawa yaitu percaya dengan reinkarnasi. 5. Moksa yaitu percaya
dengan kebebasan abadi.
Bhakti adalah suatu bentuk
pelayanan atau pengabdian secara tulus ikhlas baik melalui pikiran, perkataan
maupun tingkah laku.untuk dapat secara terus menerus ada dihariban Tuhan.
Aspek aspek prilaku
spiritual yang menjadi obyek sikap dapat dikontruksi berdasar konsep Tri Hita
karana, ajaran sila, panca sradha,catur yoga dalam Bhagawadgita. Konsep
kecerdasan spiritual dari Zohar dan Marshal serta Sukidi yaitu : 1). Hubungan
manusia dengan Tuhan indikatornya adalah (a) Sradha; keyakinan terhadap
keberadaan dan kemahakuasaan Tuhansebagai pencipta, pemelihara dan pelebur alam
semesta beserta isinya; keyakinan terhadap atma sebagai daya dan sumber hidup;
hukum sebab akibat; reinkarnasi dan kehidupan abadi. (b) Bhakti; melalui tindakan
atau karma yoga; ilmu pengetahuan atau jnana yoga; pelayanan atau bhakti marga;
meditasi atau raja yoga. 2). Hubungan manusia dengan manusia indikatornya adalah (a) Pengendalian diri;
tidak melakukan kekerasan, tidak berzinah, jujur, tidak mengambil hak orang
lain, tidak serakah, tidak menerima suap. (b) Kebajikan; cinta kasih, ramah,
bijaksana, mengampuni, tidak iri hati maupun dengki. (c) Adil dan beradab;
mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia, toleransi,
tidak semena mena, membela kebenaran dan keadilan, hormat menghormati dan
kerjasama. (3). Hubungan manusia dengan alam; (a) Cinta kasih pada semua mahluk
hidup, tidak membunuh, pelestarian utuk memelihara ekosistim, (b) Pelestarian
lingkungan; tidak merusak lingkungan, penghijauan, memelihara lingkungan.
Penanaman konsep ajaran
ajaran sila dimulai dari masa anak anak dengan memberikan pemahaman boleh
dilaksanakan sebebasnya, boleh dilaksanakan dengan dibatasi oleh aturan,
kebiasan dan sila, maupun tidak boleh dilaksanakan karena akan menjadikan
sebuah kerugian yang besar.
Memiliki anak adalah
harapan untuk meningkatkan kredibilitas manusia itu sendiri. Dengan
meningkatkan kecerdasan dan intelektualnya maupun kecerdasan
spiritualnyamenkjadikan manusia utama. Sastra sebagai sesuluh menyatakan bahwa
harapan mempunyai seorang anak sangat
didambakan.
….yan ing putra suputra sadhu
gunawan mamadangi kula wandhu wandana.
Nitisastra IV. 1
Artinya :
….Putra yang baik, saleh dan
pandai membahagiakan kaum keluarganya.
Dengan
lahirnya seorang putra suputra akan membahagiakan orang tuanya. Orang tuanya
akan memelihara dengan penuh kasih sayang, anak adalah mutiara tiada
bandingnya. Kasih sayang akan tercurah sepenuhnya, karena merupakan sebuah
kewajiban sebagai investasi masa depan yang tidak ada ukurannya dan batasannya
dalam kasih sayang.
….norana sih mahanglewihane
sihing atanaya…
Nitisastra
II.5
Artinya :
….tidak ada cinta
yang melebihi cinta orang tua kepada anak anaknya.
Oleh
karena pengorbanan orang tua sedemikian besarnya maka kewajiban anak yang
dilahirkan juga sangat besar. Sang anak turut sekata pada orang tua;
pendidikan, arahan, tuntunan selayaknya ditaati. Sebab tindakan dari orang tua
yang bermoral akan menjatuhkan buah hatinya pada kehidupan nista.
Kewajiban seorang anak pada orang
tuanya sesuai ajaran catur guru, dimana guru rupaka tidak hanya yang melahirkan
dapat dikatakan sebagai orang tua.
Ring rat pitre ngaranya panca
widha sang matulung urip i kalaning bhaya
Mwang sang nitya maweh bhinojana
taman wales i sahananing hurip nira
Lawan sang pangupadyayan bapa
ngaranya sira sang anangaskarekita
Tan waktan sang
ametwaken ri kita panca widha bapa ngaranya kawruhi
Nitisastra
VIII.3
Artinya :
Didunia ini yang disebut bapak
ada lima , yaitu
: orang yang menolong jiwamu waktu kamu dalam bahaya; orang yang memberi makan
selama kamu hidup dengan tanpa menerima balasan apa apa; orang yang mengajar
kamu; orang yang mensucikan dirimu; dan tentu saja orang yang menyebabkan kamu
lahir; ingatlah itu semua.
Beberapa langkah yang ditempuh untuk
menciptakan kecerdasan spiritual pada anak diantaranya :
v
Berusaha
menanamkan nilai nilai spiritual kepada anak melalui cerita cerita rakyat,
Mahabharatha, maupun Ramayana sebelum anak tidur
v
Selaku
orang tua yang beragama berusaha melakukan persembahyangan bersama
v
Membelikan
buku buku agama Hindu pada anak sesuai dengan kebutuhan dan jenjang umurnya
sehingga anak terlatih membaca, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama.
v
Beberapa langkah langkah ajaran spiritual
pada anak dalam kehidupan sehari hari :
v
Anak
rajin sembahyang dirumah
v
Snsk
merasa takut untuk berbuat salah
v
Selalu
berpamitan saat akan pergi
v
Bila
makan mendahulukan pembantu rumah tangga, orang tua dan adik adiknya.