- Back to Home »
 - Info Unik »
 - 7 Misteri terbesar Planet Mars
 
Posted by : Unknown
Minggu, 11 Desember 2011
Inilah Tujuh Misteri Terbesar Planet Mars - Mars dikenal sebagai "bintang api" oleh astronom kuno China. Peneliti masa kini sering menyebutnya sebagai planet merah.
Meskipun  puluhan wahana ruang angkasa telah dikirimkan ke Mars, masih banyak hal  yang menjadi teka-teki dan memunculkan pertanyaan mengenai planet  tersebut. Inilah beberapa misteri Planet Mars yang menarik disimak,  seiring dengan rencana NASA meluncurkan wahananya, Mars Science  Laboratory Curiosity, ke sana pada 25 November mendatang.
7. Bisakah manusia hidup di Mars?
Untuk  menjawab apakah kehidupan pernah ada atau masih ada di Mars, barangkali  manusia perlu pergi ke sana dan mencarinya sendiri.
Pada  tahun 1969, NASA pernah merencanakan misi berawak ke Mars pada tahun  1981 dan membangun stasiun permanen di sana tahun 1988. Namun perjalanan  antarplanet itu ternyata menghadapi tantangan ilmiah dan teknologi yang  tidak kecil.
Para ilmuwan harus  mengatasi berbagai masalah perjalanan antarplanet, seperti makanan, air,  oksigen, efek gravitasi mikro, kemungkinan radiasi yang berbahaya, dan  kenyataan bahwa astronot yang pergi ke sana akan berada jutaan kilometer  dari Bumi sehingga tidak mudah untuk mendapat bantuan bila terjadi  sesuatu. Selain itu, mendarat, bekerja, dan hidup di planet lain lalu  kembali ke Bumi bukan perkara mudah.
Meski  begitu, banyak peneliti yang ingin melakukan misi itu. Tahun ini, enam  sukarelawan hidup terisolasi seolah sedang berada dalam wahana ruang  angkasa selama 520 hari dalam proyek yang disebut Mars500. Simulasi  penerbangan ruang angkasa terlama ini bertujuan untuk meniru perjalanan  ke Mars.
Banyak sukarelawan bahkan bersedia diterbangkan ke Mars  meski kemungkinan tidak bisa kembali. Berbagai rencana juga dibuat,  misalnya dengan mengirimkan mikroba pemakan batu terlebih dahulu,  sebelum manusia didatangkan. Teka-teki mengenai apakah manusia akan  pernah menjejakkan kaki ke Mars memang masih tergantung pada alasan,  mengapa kita harus mencoba menjelajahi planet merah itu. 
6. Apakah kehidupan di Bumi berawal dari Mars?
Meteorit  yang ditemukan di Antartika dan berasal dari Mars—terlempar dari planet  merah akibat tabrakan kosmis—memiliki struktur serupa dengan batuan  yang dihasilkan mikroba di Bumi. Meski penelitian lebih jauh menunjukkan  bahwa struktur itu terbentuk karena proses kimia dan bukan biologi,  perdebatan mengenai Mars sebagai asal-usul kehidupan di Bumi masih  berlanjut. Beberapa orang masih memegang teori bahwa kehidupan di Bumi  berasal dari Mars, dan terbawa ke Bumi bersama meteorit.
5. Apakah ada kehidupan di Mars?
Wahana  pertama yang berhasil mendarat di Mars, Viking 1 milik NASA,  memunculkan teka-teki yang masih misterius saat ini: Adakah bukti  kehidupan di Mars? Viking adalah wahana yang secara khusus ditugaskan  untuk mencari kehidupan di Mars, dan apa yang ditemukan masih menjadi  perdebatan hingga hari ini. Wahana itu telah menemukan adanya molekul  organik seperti metil klorida dan dichloromethane. Walau demikian,  senyawa-senyawa itu bisa jadi merupakan kontaminasi dari Bumi yang  terbawa saat wahana bersiap meluncur di Bumi.
Permukaan  Mars sendiri sangat tidak bersahabat bagi makhluk hidup dalam hal suhu  yang sangat rendah, radiasi, kondisi kering, dan faktor-faktor lain.  Walau begitu, ada makhluk-makhluk hidup yang bisa bertahan di lingkungan  ekstrem di Bumi, seperti di Lembah Kering Antartika yang dingin dan  kering, atau wilayah amat kering di Gurun Atacama di Cile.
Secara  teori, selalu ada kehidupan, seperti ada air dalam bentuk cair di Bumi.  Kemungkinan pernah adanya lautan di Mars memunculkan pertanyaan apakah  pernah ada kehidupan di sana. Bila ada, apakah sampai saat ini  makhluk-makhluk hidup itu tetap eksis? Jawaban atas pertanyaan itu  mungkin membantu memberikan sedikit pencerahan terhadap pertanyaan  seberapa umumkah kehidupan di jagat raya.
4. Apakah ada air mengalir di permukaan Mars saat ini?
Meski  sebagian besar bukti menunjukkan bahwa air pernah mengalir di permukaan  Mars, masih menjadi teka-teki apakah masih ada air yang mengalir di  permukaan planet tersebut saat ini. Tekanan atmosfer Mars terlalu  rendah, sekitar satu per seratus tekanan di Bumi sehingga air sulit  berada di permukaannya. Namun ada jalur gelap dan sempit di  lereng-lereng Mars yang memunculkan dugaan bahwa ada air yang mengalir  tiap musim semi.
3. Di manakah lautan Mars?
Banyak  misi ke Mars menemukan bukti-bukti bahwa planet tersebut pernah  memiliki kondisi cukup hangat sehingga air tidak membeku dan bisa  mengalir di permukaannya. Bukti-bukti itu antara lain berupa wilayah  yang seperti bekas lautan, jaringan-jaringan lembah, delta-delta sungai,  dan sisa-sisa mineral yang seolah terbentuk oleh air.
Meski  begitu, pemodelan iklim Mars belum bisa menjelaskan bagaimana  temperatur hangat itu bisa terjadi, mengingat cahaya Matahari jauh lebih  lemah dahulu. Ada dugaan, bentuk-bentuk di atas terbentuk bukan oleh  air, melainkan oleh angin atau mekanisme lain. Namun masih tetap ada  bukti bahwa Mars pernah cukup hangat untuk mendukung keberadaan air  dalam bentuk cair, setidaknya di satu tempat di permukaannya.
2. Dari mana asal gas metana di Mars?
Metana—molekul  organik paling sederhana—pertama kali ditemukan di atmosfer Mars oleh  wahana Mars Express milik Badan Antariksa Eropa pada tahun 2003. Di  Bumi, sebagian besar gas metana di atmosfer dihasilkan oleh makhluk  hidup. Gas metana diduga sudah ada di atmosfer Mars sejak 300 tahun  lalu. Artinya, apa pun sumbernya, keberadaan gas tersebut belum lama.
Meski  begitu, gas metana bisa juga muncul di luar kehidupan, seperti misalnya  dari aktivitas vulkanik. Wahana ExoMars milik ESA yang akan diluncurkan  pada 2016 bakal meneliti komposisi kimia atmosfer Mars dan mempelajari  keberadaan metana di sana.
1. Mengapa Mars memiliki dua wajah berbeda?
Para  peneliti sejak lama bertanya-tanya mengapa dua sisi Planet Mars  memiliki perbedaan yang mencolok? Belahan utara Mars bisa dikatakan  datar dan berupa dataran rendah, bahkan termasuk salah satu permukaan  paling datar, paling halus di tata surya. Kondisi itu barangkali  terbentuk oleh air yang diduga pernah mengalir di permukaan planet merah.
Sementara  itu, kebalikannya, belahan selatan Mars memiliki permukaan yang terjal,  berkawah, dan sekitar 4 km hingga 8 km lebih tinggi dibanding belahan  utara. Bukti-bukti terkini memunculkan perkiraan bahwa perbedaan antara  sisi utara dan selatan Mars itu diakibatkan oleh batu raksasa dari ruang angkasa yang menghantam Mars pada masa lalu.



